Deklarasi Djuanda 1957 dikenal sebagai konsep kewilayahan yang mendapat pengakuan internasional melalui perjuangan tak kenal lelah dari para diplomat Indonesia.

Seberapa banyak kita memahami privilese yang lahir dari konsep kewilayahan Deklarasi Djuanda? Apa sebenarnya tantangan dan tanggung jawab yang dihamparkan Deklarasi Djuanda ke hadapan masyarakat teknologi? Bagaimana menggagas konsep dan mengembangkan praktik berteknologi dan berindustri dalam kerangka Deklarasi Djuanda?

Ikatan Alumni Teknik Kimia – IATK ITB mengundang Ibu/Bapak/Sdr hadir dalam Zoom Webinar

Deklarasi Djuanda: Makna dan Implikasinya dalam Berteknologi dan Berindustri pada:

MINGGU 13 DESEMBER 2020

Pkl. 15.15 WIB s.d selesai

Bersama:

• Dr. (HC) H. Suharso Monoarfa (Menteri PPN/Kepala Bappenas)
• Dr. N. Hassan Wirajuda (Menteri Luar Negeri RI 2001-2009)
• Prof. Ir. Reini Wirahadikusumah MSCE., Ph.D (Rektor Institut Teknologi Bandung)
• Dr. Ir. Ridwan Djamaluddin, IPU (Ketua Ikatan Alumni ITB)

Penulis Buku:

• Dr. Ir. Saswinadi Sasmojo (Anggota Kehormatan Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia, AIPI)
• Cara Mariko (Anggota IATK-ITB, STEAM 83)
• Dipl.-Ing Lilly S. Wasitova (Program Doktoral Universitas Pertahanan, Bidang Studi Ilmu Pertahanan)
• Arini Tathagati (Anggota IATK-ITB, pemerhati sejarah)

Pendaftaran (GRATIS dan terbuka untuk umum): https://bit.ly/Webinar_DD

“Saya menyambut baik kepedulian untuk mengeksplorasi dan mengeksploitasi teknologi dalam kerangka Deklarasi Djuanda yang semula (hanya dipandang sebagai) konsep kewilayahan.”

~ Dr. N. Hassan Wirajuda