Single Blog Title

This is a single blog caption
17 Jul 2024

ITB ’93 Menanam 93 Pohon dan Memasang Jam Matahari (JM93) di ITB Kampus Cirebon

Sebagai kelanjutan dari rangkaian kegiatan (masih) Reuni 30 tahun ITB ’93, pada hari Selasa 2 Juli 2024 perwakilan alumni ITB ’93, diantaranya Ketua Umum IA (Ikatan Alumni) ITB ’93 Niknik Dewi Pramanik, Ketua Umum IOM (Ikatan Orangtua Mahasiswa) ITB Hendro Setyanto, dan beberapa alumni ITB ’93 lainnya, melakukan perjalanan ke Cirebon untuk mengikuti agenda pertemuan di ITB Kampus Cirebon, salah satunya yaitu menghadiri acara penandatanganan berita acara serah terima hibah penanaman 93 pohon dan peresmian jam matahari, yang dua-duanya diinisiasi oleh IA ITB ’93.

 

Acara tersebut diadakan di ITB Kampus Cirebon, Gedung Multifungsi A, lantai 1, ruang Metropolitan Center, mulai jam 8 pagi. Turut hadir pada acara tersebut, Wakil Rektor ITB Bidang Keuangan, Perencanaan, dan Pengembangan Prof. Ir. Muhamad Abduh, M.T., Ph.D., Direktur Pengembangan ITB Dr. Andi Cakravastia, S.T., M.T. yang juga merupakan alumni ITB ’93, Direktur ITB Kampus Cirebon Dr. Ir. Iwan Kustiwan, M.T., dan beberapa pejabat ITB lainnya. Selain itu juga hadir perwakilan dari Bank Syariah Indonesia, terkait dengan rencana wakaf pembangunan Masjid di ITB Kampus Cirebon.

 

Penandatanganan berita acara serah terima hibah penanaman 93 pohon dilakukan oleh Prof. Abduh yang mewakili ITB, sedangkan ITB ’93 diwakili oleh salah satu Guru Besar Matematika ITB Prof. Dr. Muchtadi Intan Detiena, S.Si., M.Si., yang juga merupakan Ketua Yayasan ITB ’93. Bagi ITB ’93 sendiri, acara pada tanggal 2 Juli tersebut merupakan kelanjutan dari penanaman 93 pohon di ITB Kampus Cirebon yang telah dilakukan pada tanggal 15 Oktober 2023. Jenis-jenis 93 pohon yang ditanam tersebut terdiri dari 29 pohon trembesi, 27 pohon tanjung, 13 pohon liang liu, dan 24 pohon bungur.

 

Kegiatan penanaman 93 pohon pada ITB Kampus Cirebon tersebut diawali pada satu hari sebelumnya (14 Oktober 2023) dengan kegiatan bersepeda bersama dari ITB Kampus Jatinangor menuju ITB Kampus Cirebon dengan jarak 93 km, yang juga diikuti oleh Wakil Rektor ITB Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Prof. Dr. Ir. Jaka Sembiring, M.Eng. dalam rombongan bersepeda bersama beberapa pejabat ITB lainnya dan tentunya beberapa alumni ITB ’93.

 

Sedangkan pada tanggal 2 Juli tersebut, dilakukan peresmian jam matahari atau sundial, yang desain dan pembuatannya dilakukan oleh Hendro Setyanto (Astronomi ’93) dan Gunar Maulana (Arsitek ’93).

 

Jam matahari atau sundial merupakan perangkat penanda waktu pertama yang dibuat oleh manusia. Dengan sundial, manusia mengetahui perubahan siklus musim dan sejumlah fenomena langit, serta dapat mencatat ragam fenomena di bumi. Jam Matahari 93 (JM93) merupakan salah satu model sundial penanda waktu, yang diharapkan dapat menjadi simbol keterkaitan kita sebagai makhluk dengan Sang Pencipta juga. JM93 dibuat dengan menggunakan material besi (Fe), dimana besi merupakan simbol material alam yang mempunyai peran besar dalam perkembangan peradaban umat manusia.

 

JM93 dibuat dengan ukuran yang serba 93. Diameter kelengkungan sundial 59 cm dihasilkan dari keliling ½ lingkaran sebesar 93 cm. Lebar bahan sundial juga berdimensi 93 mm. Ketinggian bidang dial juga dibuat 93 cm. Bahkan posisi pemasangan sundial juga pada jarak 93dm.

 

Semoga hibah 93 pohon dan JM93 pada ITB Kampus Cirebon memberikan kontribusi yang bermanfaat bagi para civitas akademika ITB, dan tentunya juga bagi para mahasiswa/i ITB yang berkuliah di sana, aamiin. [bah]

 

ITB ’93, Selangkah Seirama, Salapan Tilu Oye!

Questions? Let's Talk!