Single Blog Title

This is a single blog caption
4 Aug 2023

IA ITB Jawa Barat Berharap Kader Muda Sehat Dapat Menjadi Model Penanganan Stunting

Jalu Priambodo, Ketua Ikatan Alumni ITB Pengurus Daerah Jabar berharap program Kader Muda Sehat (KMS) di Garut dapat menjadi contoh bagi daerah lain. Hal ini diungkapkan dalam kegiatan Penutupan Kader Muda Sehat di Desa Karyasari, Banyuresmi, Kabupaten Garut pada hari Minggu (30/7/2023). Jalu menilai bahwa program KMS telah melewati ekspektasinya dalam hal penurunan angka stunting.

 

“Saya dikabari panitia bahwa program KMS selama enam bulan berhasil menurunkan angka stunting sebesar 8,75 persen. Angka ini ternyata lebih tinggi dari rata-rata penurunan stunting di Jawa Barat sebesar 4,25 persen dalam setahun.” Ujar Jalu. Ini berarti KMS yang diinisiasi oleh IA ITB Jabar bersama Pemerintah Kabupaten Garut, Rumah Amal Salman ITB, Yayasan Bidan Berbagi Indonesia (YBBI) dan Pandu Mulia Gizi lebih efektif dua kali lipat dibandingkan rata-rata di Jawa Barat.

 

Lebih jauh, Jalu mengatakan bahwa melalui program ini ada 7 balita yang berhasil dibebaskan dari stunting di Desa Karyasari. “Ini berarti ada 7 anak yang akan memiliki masa depan gemilang dengan segenap mimpi dan harapan”, ucap alumnus Teknik Industri ITB ini. Jalu juga menyampaikan harapannya di masa mendatang akan ada mahasiswa dari Desa Karyasari yang berhasil diterima di kampus ITB.

 

Atas pencapaian ini, tak lupa Jalu mengucapkan terima kasih kepada seluruh yang telah berkontribusi mendukung kegiatan KMS, khususnya para mahasiswa yang menjadi Kader Muda Sehat.

 

“Terima kasih terutama bagi adik-adik mahasiswa yang telah sukarela menjadi Kader Muda Sehat. Adik-adik KMS telah membuktikan bahwa mahasiswa turun ke desa tidak sekadar bikin konten media sosial namun juga mampu membuat perubahan nyata di masyarakat” ujar Jalu. Komisioner KPID Jabar ini menyebutkan kegiatan kolaboratif seperti KMS merupakan perwujudan dari moto Gubernur Jawa, Ridwan Kamil bahwa ‘Hidup adalah Udunan’. Jalu juga menyampaikan terima kasih atas dukungan Kades Karyasari, Gaya Mulyana, yang telah menerima para mahasiswa dengan baik selama enam bulan.

 

Dalam sambutannya mewakili Bupati Garut, Teten Sundara, Kepala Bagian Perencanaan dan Keuangan Kabupaten Garut, menyampaikan apresiasi atas program KMS di Kabupaten Garut. Teten menyampaikan betapa pentingnya keterlibatan seluruh warga dalam menyediakan gizi bagi tumbuh kembang anak.

 

“Dalam menyediakan gizi bagi anak, tidak cukup hanya melibatkan peran ibu. Para suami juga perlu berperan dalam menyediakan gizi dari sejak anak berada dalam kandungan” ujar Teten. Teten juga mengungkapkan harapannya bahwa di masa mendatang Kabupaten Garut harus bebas dari stunting.

 

Berawal Dari Semangat Kolaborasi Atasi Stunting

Rangkaian kegiatan Kader Muda Sehat merupakan pelaksanaan komitmen bersama yang dibuat oleh Bupati Garut, Rudy Gunawan dengan IA ITB Jabar dan Rumah Amal Salman ITB pada Rapat Kerja Daerah IA ITB Jabar tahun 2022 di Kabupaten Garut. Penanganan stunting menjadi prioritas sebab Kabupaten Garut sempat menjadi salah satu daerah dengan tingkat stunting tertinggi di Jawa Barat.

 

Langkah awal diambil IA ITB Jabar dan Rumah Amal Salman dengan melakukan rekrutmen dan pelatihan bagi mahasiswa yang akan menjadi kader. YBBI terlibat dalam memberi pengetahuan terkait kesehatan dan gizi kepada para mahasiswa. Sebanyak 30 mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Jawa Barat yang mengikuti pelatihan dinyatakan lulus dan diangkat sebagai Kader Muda Sehat. Mereka kemudian diminta melakukan pendataan, edukasi serta pendampingan kepada warga.

 

Warga yang menjadi sasaran dari hasil pendataan KMS di Karyasari berjumlah 70 orang yang terdiri dari ibu hamil, ibu menyusui serta ibu yang memiliki Balita. Selain itu, tim KMS menargetkan 80 Balita yang masih berstatus kurang gizi. KMS juga berkoordinasi dengan 11 kader posyandu tingkat kecamatan dalam merancang beragam pelatihan bagi warga sasaran.

 

Pendampingan yang dilakukan KMS juga dibarengi upaya Rumah Amal Salman ITB dengan membuat Kebun Amal Gizi. Selama enam bulan, Kebun Amal Gizi berhasil menyalurkan 2.114 paket makanan bergizi. Paket makanan ini berasal dari sumbangan para donatur mulai dari camilan, hewan kurban, suplemen nutrisi hingga produk pangan UMKM. Pandu Mulia Gizi sebagai salah satu mitra donasi juga turut terlibat dalam memberi panduan pengolahan MPASI rumahan.

 

Salah satu kader Posyandu, Ibu Atikah memberikan apresiasi dan testimoni terhadap program KMS. “Ibu-ibu merasa terbantu dengan pendampingan yang dilakukan, terutama dalam demo masak MPASI. Banyak hal baru yang didapat melalui program ini.” Ujar Atikah.

 

Sebagai tindak lanjut dari kegiatan Kader Muda Sehat di Desa Karyasari, Agis Nurholis, Direktur Rumah Amal Salman ITB mengatakan bahwa pihaknya akan melakukan evaluasi guna membuat rencana selanjutnya. “Nanti akan kami putuskan apakah akan menambah model KMS di daerah lain atau fokus meneruskan program KMS di Karyasari” ungkap Agis. Agis juga berharap para donatur dapat terus mendukung program serupa di masa mendatang berkat kesuksesan KMS angkatan pertama di Desa Karyasari, Kabupaten Garut.