Single Blog Title

This is a single blog caption
3 Nov 2022

Reuni Alumni Teknik Sipil Angkatan 1982 (Milisi ’82)

Pertemuan pada hari Sabtu, tanggal 29 Oktober 2022 di Gedung CIBE Ruang 101 dan Ruang 102, merupakan Reuni Akbar Jurusan Teknik Sipil ITB Angkatan 1982, adalah Reuni yang ke – 40 tahun dari semenjak masuk ITB 1982. Angkatan ini semula berjumlah 150 mahasiswa, ada 4 mahasiswa yang mengundurkan diri karena pindah jurusan ke informatika atau pindah ke universitas lainnya. Diantaranya juga tercatat 18 orang yang sudah meninggal dunia.

 

Dari alumni yang ada, sebagian besar bekerja di sektor swasta dan BUMN, meskipun ada juga yg menjadi PNS di berbagai kementerian. Beberapa bahkan menjadi pejabat tinggi seperti menjadi Dirjen Bina Marga dibawah PUPR, ada yg menjadi Deputy IV di Kemenko Perekonomian, bahkan ada yg menjadi Kepala Otorita IKN (Ibu Kota Nusantara) jabatan setingkat menteri. Sementara ada yang di BUMN menjadi Presdir PT. Peruri, Pejabat setingkat Kepala Proyek di PT. Hutama Karya dan PT. Wijaya Karya Persero Tbk.

 

Kali ini Reuni dihadiri oleh lebih dari 70 orang alumni, dari sisa alumni sekitar 130 orang. Jumlah ini cukup banyak, mengingat para alumni tersebar di berbagai kota di Indonesia dan manca negara, ada yang tinggal dan bekerja di Kanada, Singapore, Malaysia, Uni Emirat Arab, dsb.

 

Pada kesempatan ini acara Reuni diwarnai dengan penandatanganan Nota Kesepahaman antara OTORITA IKN (Ibu Kota Nusantara) dengan Institut Teknologi Bandung tentang Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat. Hadir Rektor ITB dan Kepala Otorita IKN yaitu Ir. Bambang Susantono, MCP., MSCE., Ph.D. yang juga alumni Teknik Sipil Angkatan tahun 1982.

 

Adapun Ruang Lingkup nota kesepahaman meliputi :

  1. Kerjasama dalam digitalisasi pembangunan dan pengelolaan Ibu Kota Nusantara dam di bidang pendidikan, penelitian dan pengambdian kepada masyarakat .
  2. Pengimplementasian teknologi yang inovatif dan bermanfaat bagi kedua belah pihak secara proporsional dan efektif terhadap transformasi dan digitalisasi pembangunan dan pengelolaan Ibu Kota Nusantara.
  3. Pengembangan sumber daya manusia melalui penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan.
  4. Pengembangan dan peningkatan potensi sumber daya alam melalui penyelenggaraan penelitian dan pengkajian.
  5. Perencanaan dan pembangunan yang tepat, terarah, terpadu dan berkelanjutan melalui kegiatan konsultasi melalui kegiatan konsultasi dan pengabdian kepada masyarakat.

Besar harapan dengan adanya Nota Kesepahaman ini, semoga Ibu Kota Nusantara tidak hanya menjadi kota layak huni, tetapi juga kota yang dicintai agar dapat terbentuk ekosistem yang menyeluruh, sehingga IKN akan benar-benar menjadi kota yang hijau atau green, cerdas atau smart, inklusif, resilient, dan berkelanjutan ke depannya.

Questions? Let's Talk!