Single Blog Title

This is a single blog caption
4 Nov 2020

Joko Anwar

Joko Anwar tumbuh besar dengan menonton film-film kung fu dan horror. Sejak duduk di Sekolah Menengah Pertama, ia telah menulis dan menyutradarai pertunjukan drama. Joko kemudian kuliah di Institut Teknologi Bandung untuk belajar Aerospace Engineering. Setelah lulus kuliah pada tahun 1999, ia menjadi wartawan di The Jakarta Post dan kemudian kritikus film, sebelum akhirnya menjadi seorang sineas. Pada tahun 2003, proyek filmnya yang kemudian dikenal dengan judul Arisan! (2003) mendapat sukses yang luar biasa baik secara komersial maupun pujian dari para kritikus dan memenangkan beberapa penghargaan di dalam dan luar negeri termasuk “Film Terbaik” di Festival Film Indonesia 2004 and “Best Movie” di MTV Indonesia Movie Awards pada tahun 2004. Joko lalu menyutradarai film pertamanya, sebuah komedi romantis berjudul Janji Joni (Joni’s Promise) (2005), yang dia tulis saat dia masih duduk di bangku kuliah pada tahun 1998. Film ini memenangkan “Best Movie” di MTV Indonesia Movie Awards tahun 2005. Janji Joni (Joni’s Promise) juga masuk dalam seleksi beberapa festival film internasional bergengsi, antara lain Sydney Film Festival dan Pusan International Film Festival. Pada tahun 2007, Joko Anwar menulis dan menyutradarai Kala, yang disebut-sebut sebagai film noir pertama dari Indonesia yang mendapat pujian dari para kritikus internasional. Majalah film terkemuka dari Inggris, Sight & Sound, memilih film ini sebagai salah satu film terbaik pada tahun itu dan juga menamakan Joko sebagai “salah satu sutradara tercerdas di Asia”. Film ini terpilih dalam seleksi lebih dari 30 film festival internasional dan memenangkan beberapa penghargaan, termasuk di antaranya sebuah Jury Prize di New York Asian Film Festival. The Hollywood Reporter menyebut Kala sebagai “sebuah “film noir” cerdas yang mengingatkan penonton pada film “M” karya Fritz Lang” Film ini juga telah disandingkan dengan karya-karya Alex Proyas dan Kiyoshi Kurosawa. Selain menulis skenario untuk disutradarainya sendiri, Joko Anwar juga menulis skenario untuk sutradara lain, termasuk film komedi Quickie Express, yang memenangkan “Best Film” di Jakarta International Film Festival pada tahun 2008, dan Jakarta Undercover. Dua film tersebut juga sukses secara komersial. Joko juga menulis skenario film fiksi. yang mendapat pujian dari para kritikus internasional dan memenangkan banyak penghargaan, antara lain “Film Terbaik” dan “Skenario Terbaik” di Festival Film Indonesia 2008.

Questions? Let's Talk!